Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)

SETAN adalah musuh yang nyata bagi manusia (‘aduww[un] mubîn). Allah SWT menegaskan hal ini sebanyak tujuh kali di dalam al-Quran. Mengapa setan musuh manusia? Sebabnya, kata Allah SWT, karena setan selalu memerintahkan keburukan dan kekejian kepada manusia serta mendorong manusia untuk berdusta, yakni mengatakan apa yang tidak dia ketahui (QS al- Baqarah [2]: 168).

Karena itu wajar jika Allah SWT menyuruh setiap Mukmin untuk selalu berlindung (ta’âwudz) kepada Allah SWT dari makar setan. Sebabnya, saat kita terkena makar setan, kita bisa terjerumus ke dalam kubangan dosa dan kemaksiatan. Entah disadari atau tidak. Lalu bagaimana cara kita berlindung kepada Allah SWT dari segala makar setan?

Saya akan membuat analogi. Pernahkah Anda melihat anak kecil ketakutan? Saat demikian ia pasti akan segera mencari tempat berlindung. Ia mungkin akan segera berlari pontang-panting mencari ibu/ayahnya. Ia akan segera mendekat bahkan memeluk erat tubuh ibu/ayahnya. Ibu/ayahnya pun tentu akan dengan sigap meraih dan memeluk erat putranya yang ketakutan tersebut. Tak akan membiarkan anaknya terus dalam ketakutan. Karena kasih sayangnya yang amat besar, ia akan selalu berupaya melindungi putranya itu dari segala perkara yang membahayakan dirinya.

Begitulah sejatinya kita saat berlindung kepada Allah SWT dari makar setan. Kita akan segera berlari menuju Allah SWT. Kita akan segera mendekat kepada-Nya dan berpegang teguh pada (agama)-Nya. Jika kita malah menjauh dari Allah SWT dan berlepas diri dari (agama)-Nya, maka berlindung kepada Allah SWT dari makar setan adalah kesia-siaan.

Masalahnya, di dalam al-Quran (QS al-An’am [6]: 112) Allah SWT menyebut dua macam setan: setan jin dan setan manusia. Menurut Imam al-Qurthubi dan banyak mufassir lain, setan (syaythân) antara lain diambil dari kata syathana, artinya ba’uda (jauh); yakni jauh dari Allah SWT; jauh dari segala kebajikan. Intinya, siapapun, baik jin ataupun manusia, yang jauh dari kebaikan, yang melakukan banyak keburukan, mereka adalah setan.

Alhasil, jika Anda jauh dari Allah SWT, tidak melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya, suka atau tidak suka, Anda adalah setan berwujud manusia. Na’ûdzu bilLâh min dzâlik.

Jika sudah demikian, kita pun selayaknya berlindung kepada Allah SWT dari keburukan diri kita sendiri.

Wa mâ tawfîqî illâ bilLâh.

=======================================

Yuk Gabung Channel ⤵
Whatsapp : https://s.id/ariefbiskandar
Telegram : https://t.me/ariefbiskandar

➡ Website Resmi:https://ariefbiskandar.com/

Yuk Beramal Jariyah ⤵:
https://darunnahdhah.or.id/donasi/

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.