Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
AMAR makruf nahi mungkar sesungguhnya kewajiban setiap Muslim. Bukan hanya kewajiban da’i, mubalig, ustadz atau ulama saja. Siapapun yang diam saja saat kemungkaran dan kezaliman terjadi di hadapannya, maka mereka layak mendapat julukan “setan bisu”.
Inilah yang dinyatakan oleh sebagian ulama, antara lain Imam Abu al-Qasim al-Qusairi rahimahulLaah:
من سكت عن الحق فهو شيطان أخرس
Siapa saja yang berdiam diri dari (yakni enggan menyampaikan) kebenaran, dia adalah setan bisu (Al-Qusairi, Ar-Risaalah al-Qusairiyyah, hlm. 62).
Karena itu amar makruf nahi mungkar harus menjadi kepedulian bersama. Jika tidak, Allah SWT bakal menurunkan azab-Nya kepada kita.
Rasulullah saw. bersabda:
إن الناس إذا رأوا المنكر فلم يغيروه؛ أوشك أن يعمهم الله بعقابه
Sungguh orang-orang itu, jika menyaksikan kemungkaran, lalu tidak mereka ubah, maka Allah akan meratakan kepada mereka azab-Nya (HR Ahmad).
Alhasil, yuk, jangan sampai kita berpangku tangan saat di hadapan kita terjadi kemungkaran dan kezaliman. Tentu agar kita tak dijuluki sebagai “setan bisu”. Juga agar kita terhindar dari azab-Nya.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah’alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []