Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)

Sesungguhnya orang yang paling ringan siksaannya dari kalangan penghuni neraka pada Hari Kiamat nanti adalah seseorang yang diletakkan di kedua telapak kakinya dua kerikil neraka yang bisa mendidihkan otaknya (HR Mutaffaq ‘alaih).

Di dalam al-Quran Allah SWT menyebutkan bahwa Rasulullah saw. diutus sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan (basyira wa nadzira) kepada umat manusia. Pahala dan dosa, ampunan dan siksaan, kebahagiaan dan kesengsaraan, atau surga dan neraka, tidak lain adalah wujud dari kabar gembira dan peringatan yang dibawa Rasulullah saw. bagi umatnya sebagai balasan atas ketaatan atau pengingkaran mereka kepada Allah SWT.

Karena itu, sewajarnya dalam diri setiap Muslim selalu ada sikap khauf (takut) dan raja’ harap) kepada Allah SWT yang memang telah menyediakan dua macam balasan tersebut bagi manusia di akhirat. Di satu sisi seorang Muslim harus selalu menumbuhkan rasa takut (khauf) akan dosa, siksaan, kesengsaraan dan azab Allah SWT. Di sisi lain ia pun tidak pernah kehilangan harapan akan rahmat dan ampunan Allah SWT; harapan akan pahala, kenikmatan, kebahagiaan dan surga-Nya.

Tentu seorang Muslim sejatinya memiliki rasa takut, misalnya, saat membaca firman Allah SWT (yang artinya): Takutlah kalian kepada Allah dan ketahuilah bahwa Dia amat keras siksaan-Nya (TQS al-Baqarah [2]: 196; al-Maidah [5]: 2). Ia pun akan merasa takut saat membaca firman-Nya (yang artinya): Sesungguhnya orang-orang yang tidak meyakini adanya Hari Akhirat, Kami telah menyediakan bagi mereka azab yang amat pedih (TQS al-Isra’ [17]:10).

Di Pengadilan Akhirat nanti tak satu pun yang dapat menolong. Di sana seluruh harta, anak, jabatan dan apa saja yang dibanggakan di dunia ini tidak akan berguna sama sekali. Hanya hati yang selamat (qalb[un] salîm) yang dapat menolong (TQS asy-Syua’ra’ [26]: 88–89).

Setiap manusia maju sendiri-sendiri di hadapan Pengadilan Allah Yang Mahaadil untuk mempertanggungjawabkan ucapan dan perbuatannya (TQS Maryam [19]: 95). Siapapun tidak akan bisa lolos dari hukuman. Mereka tidak akan bisa berbohong dan berkelit. Sebab, mulut-mulut mereka terkunci, sementara anggota tubuh mereka (tangan, kaki, telinga, mata dan kulit) menjadi saksi (TQS Yasin [36]: 65).

Para pendosa akan menerima siksaan yang amat pedih (QS al-Kahfi [18]: 26). Saat itu orang-orang kafir pun begitu takutnya terhadap azab di akhirat ini. Pada hari itu, orang-orang kafir dan yang mendurhakai Rasul menginginkan agar mereka diratakan saja dengan tanah. Mereka takkan dapat menyembunyikan satu kejadian pun (dari Allah) (TQS an-Nisa’ [4]: 42).

Tentu, masih banyak ayat yang bernada peringatan dan ancaman, yang sudah seharusnya menimbulkan rasa takut (khauf) setiap Muslim kepada Allah SWT.

Selain firman Allah SWT, di dalam banyak hadisnya Baginda Rasulullah saw. menyampaikan hal serupa. Beliau, misalnya, bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling ringan siksaannya dari kalangan penghuni neraka pada Hari Kiamat nanti adalah seseorang yang diletakkan di kedua telapak kakinya dua kerikil neraka yang bisa mendidihkan otaknya.” (HR Mutaffaq ‘alaih).

Rasulullah saw. pun bersabda, “Pada Hari Kiamat matahari didekatkan kepada makhluk hingga jaraknya dari mereka hanya satu mil.” (HR Muslim).

Rasul juga bersabda, “Tidaklah akan bergeser kedua kaki seorang hamba (mengarah ke surga atau ke neraka), sebelum dia ditanya tentang umurnya, untuk apa dia habiskan; tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan; tentang hartanya, dari mana dan untuk apa dia belanjakan; tentang badannya, untuk apa ia pergunakan.” (HR at-Tirmidzi).

Namun demikian, seorang Muslim juga seharusnya tidak pernah kehilangan harapan (raja’)-nya kepada Allah SWT. Pasalnya, selain peringatan dan ancaman yang berlaku bagi orang-orang yang durhaka, Allah SWT pun menjanjikan rahmat dan ampunan-Nya serta pahala dan surga-Nya bagi setiap Mukmin yang berusaha selalu taat kepada-Nya. Allah SWT, misalnya, berfirman (yang artinya): Janganlah kalian berputus asa terhadap rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (TQS az-Zumar [39]: 3).

Allah SWT pun berfirman (yang artinya): Sesungguhnya azab itu hanyalah bagi mereka yang mendustakan dan berpaling (TQS Thaha [20]: 48); Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (TQS al-A’raf [7]: 156).

Tentu masih banyak ayat yang bernada sama, yang intinya memberikan harapan kepada kita. Selain itu, di dalam sejumlah hadisnhya, Baginda Rasulullah saw. juga bersabda, antara lain, “Siapa saja yang bersaksi bawha tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah maka Allah mengharamkan neraka bagi dirinya.” (HR Muslim).

Rasulullah saw. pun bersabda, “Allah SWT telah berfirman: Siapa saja yang melakukan kebajikan, bagi dirinya pahala sepuluh kali atau lebih dari itu. Siapa saja yang melakukan keburukan, bagi dirinya balasan satu kali atau Aku ampuni.” (HR Muslim).

Rasul pun bersabda, “Siapa saja yang mati tanpa menyekutukan Allah dengan apapun, dia masuk surga.” (HR Muslim).

Beliau juga bersabda, “(Allah SWT berfirman): Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” (HR Mutaffaq ‘alaih).

Wa ma tawiqi illa bilLah []

=======================================

Yuk Gabung Channel ⤵
Whatsapp : https://s.id/ariefbiskandar
Telegram : https://t.me/ariefbiskandar

➡ Website Resmi: https://ariefbiskandar.com/

Yuk Download Ebook Gratis : https://lynk.id/uabi

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.