Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).

ANAS bin Malik ra. berkata: 

Abu Thalhah ra. adalah orang Anshar yang memiliki banyak harta di Kota Madinah. Di antaranya berupa kebun kurma. Ada kebun kurma yang paling ia sukai yang bernama Bairaha. Kebun tersebut berada di depan masjid. Rasulullah saw. pernah memasuki kebun tersebut dan minum dari air yang begitu enak di dalamnya.

Terkait itu, Allah SWT berfirman:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ  

Kalian sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna), sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai (TQS. Ali Imran [3]: 92).

Menurut Anas bin Malik ra., saat ayat di atas turun, Abu Thalhah berdiri menghadap Rasulullah saw. Ia berkata, “Wahai, Rasulullah, sungguh harta yang paling aku cintai adalah kebun Bairaha. Sungguh aku sekarang mewakafkan kebun tersebut karena mengharap pahala dari Allah dan mengharap simpanan di akhirat. Aturlah tanah ini sebagaimana Allah SWT telah memberi petunjuk kepadamu.” (HR. Bukhari, no. 1461 dan Muslim, no. 998).

Semoga kita semua bisa mengamalkan ayat di atas sebagaimana Abu Thalhah ra. Aamiin.

Wama tawfiqi illa bilLah wa ‘alayhi tawakaltu wa ilayhi unib. []