Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)

SEDEKAH itu banyak ragamnya. Tak hanya satu atau dua macam. Ini sesuai dengan penjelasan Baginda Rasulullah saw. bersabda, “Pada diri manusia ada 360 ruas tulang. Karena itu, hendaklah kalian bersedekah atas masin-masing ruas tulang tersebut.”

Beliau ditanya, ”Siapa yang bisa melakukan itu, wahai Nabi Allah?”

Jawab beliau, ”(Ingatlah) mengubur dahak/lendir di masjid adalah sedekah, membuang duri dari jalanan adalah sedekah. Jika engkau tak bisa melakukan itu maka menunaikan dua rakaat shalat dhuha adalah setara dengan itu.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Ada orang berkata, ”Wahai Rasulullah, orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan telah pergi. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka shaum sebagaimana kami shaum. Mereka pun biasa menyedekahkan kelebihan harta mereka.”

Jawab beliau, ”Tidak begitu. Sungguh Allah telah menjadikan untuk kalian apa saja yang bisa kalian sedekahkan. Setiap tasbih adalah sedekah. Setiap takbir adalah sedekah. Setiap tahmid adalah sedekah. Setiap tahlil adalah sedekah. Memerintahkan kemakrufan adalah sedekah. Mencegah kemungkaran adalah sedekah. Hubungan suami-istri adalah sedekah.”

Para Sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah tindakan salah seorang dari kami yang melampiaskan syahwatnya (kepada istrinya) juga berpahala?”

Beliau malah bertanya, ”Bagaimana pendapatmu, jika dia melampiaskan syahwatnya di jalan yang haram (bukan kepada istrinya), apakah dia berdosa?”

Jawab mereka, ”Tentu saja.”

Rasul lalu berkata, ”Demikian pula jika dia melampiaskan syahwatnya di jalan yang halal (kepada istrinya). Dia mendapatkan pahala.” (HR Muslim).

Selain sedekah yang beragam bentuknya, demikian pula amal jariyah. Amal Jariyah adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw., “Jika anak Adam (manusia) wafat, terputuslah semua (pahala) amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak salih yang mendoakan dirinya.” (HR Muslim).

Sabda Rasul saw. di atas sekaligus menunjukkan tiga jenis amal jariyah. Namun demikian, selain dari ketiga jenis amal di atas, ada beberapa amal lain yang juga termasuk amal jariyah. Hal ini pun didasarkan pada sabda Rasulullah saw.:

“Sungguh di antara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah pelakunya wafat ialah: ilmu yang dia sebarluaskan, anak salih yang dia tinggalkan, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang dia wariskan, masjid yang dia bangun, rumah yang dia dirikan untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dia alirkan untuk kepentingan orang banyak dan harta yang dia sedekahkan.” (HR Ibnu Majah).

Hadis di atas diperkuat antara lain oleh sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, ”Siapa saja yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, Dia akan membangunkan untuk dirinya sebuah rumah di surga.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw. pun bersabda, “Siapa saja yang membangun sebuah sumur, lalu airnya diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberi dia pahala kelak pada Hari Kiamat.” (HR Ibnu Majah).

Semoga saja, jika tidak semuanya, kita bisa melakukan sebagian dari amal sedekah maupun amal jariyah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. di atas. Amin.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah.

=======================================

Yuk Gabung Channel ⤵
Whatsapp : https://s.id/ariefbiskandar
Telegram : https://t.me/ariefbiskandar

➡ Website Resmi:https://ariefbiskandar.com/

Yuk Beramal Jariyah ⤵:
https://darunnahdhah.or.id/donasi/

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.