Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
IMAM IBNU AL-QAYYIM rahimahulLaah berkata:
ليس شيء أنفع للعبد في معاشه ومعاده وأقرب إلى نجاته من تدبّر القرآن (إبن القيم، مدارج السالكين، ١/١٥٤)
Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba untuk kehidupan dunia maupun akhiratnya serta yang lebih bisa mendekatkan pada keselamatannya/kesuksesannya (di dunia dan akhirat) kecuali aktivitas tadabbur al-Quran (Ibnu al-Qayyim, Madaarij as-Saalikin, 1/154).
Menurut Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya, tadabbur al-Quran bermakna: merenungkan makna-makna al-Quran dan memperhatikan apa saja yang terkandung di dalamnya (Al-Baidhawi, Tafsiir al-Baydhaawi, 1/478).
Marilah kita lebih banyak lagi membaca dan men- tadabburi al-Quran; mengamalkan seluruh isinya; juga memperjuangkan penerapan semua hukum (syariah)-nya.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []