Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).

BANYAK Muslim saat ini yang acapkali dilanda kegelisahan, sering galau, bahkan tak jarang berujung stress. Terbaru, ada seorang ibu yang meracuni kedua putranya yang masih kecil hingga meninggal. Lalu ia sendiri tewas dengan cara menggantung diri. Diduga akibat depresi karena masalah ekonomi. 

Namun demikian, tak hanya karena faktor ekonomi. Sebabnya, tak sedikit orang-orang kaya yang hatinya sering was-was, gelisah, sedih, stress hingga depresi. Apalagi saat dihadapkan pada banyak masalah yang datang silih berganti.

Untuk mengobati semua penyakit hati tersebut, Ibrahim al-Khawash rahimahulLaah memberikan obat penawarnya. Kata beliau:

دواء القلب في خمسة أشياء: قِراءة القُرآن بِالتدبّر، وخلاء البطن، وقيام اللّيل، والتضرّع عند السحر، ومُجالسة الصّالحين – حلية الأولياء لأبي نعيم (٣٢٧/١٠)

Obat hati itu ada lima: membaca al-Quran sembari merenungkan maknanya; banyak berpuasa; sering menunaikan shalat malam; banyak bermunajat seraya merendahkan diri (di hadapan Allah SWT) di waktu sahur; banyak bergaul dengan orang-orang shalih (Al-Asbahani, Hilyah al-Awliyaa‘, 10/237).

Seraya berupaya maksimal mengatasi berbagai persoalan hidup yang kita hadapi, yuk kita amalkan kelima perkara di atas. Semoga dengan itu hati kita tak mudah was-was, galau, gelisah, stress, apalagi jika sampai depresi.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []