Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
BAGINDA Rasulullah saw. telah mengajari kita agar berusaha menjadi manusia terbaik, bukan yang biasa-biasa saja. Beliau, misalnya, bersabda, “Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Amir (khalifah) terbaik adalah amir (khalifah) yang memimpin penaklukannya dan pasukan terbaik adalah pasukan yang menaklukkannya.” (HR al-Bukhari, Ahmad dan al-Hakim).
Selama ratusan tahun, hadis ini telah memotivasi para khalifah dan pasukan kaum Muslim untuk memimpin penaklukan Konstatinopel—yang saat itu menjadi pusat kekuasaan Romawi Timur—semata-mata demi meraih kedudukan mulia sebagaimana yang diisyaratkan Nabi saw. Pada akhirnya melalui tangan Muhammad al-Fatihlah—yang konon sudah sejak remaja sangat berhasrat kuat untuk menjadi orang terbaik sebagaimana diisyarakatkan Baginda Rasul dalam hadis di atas—Konstatinopel bisa ditaklukkan.
Dalam hadis lain Rasul saw. juga bersabda, “Orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan al-Quran.” (HR al-Bukhari).
Sebagaimana dituturkan oleh Syaikh al-Kandahlawi dalam salah satu kitabnya, hadis ini telah cukup menjadikan seorang ulama mengabdikan dirinya untuk mengajarkan al-Quran selama lebih dari 40 tahun di majelisnya.
Rasulullah saw. juga pernah bersabda, “Orang terbaik di antara kalian adalah yang paling zuhud terhadap dunia dan paling merindukan akhirat.” (HR al-Baihaqi).
Beliau pun bersabda dalam beberapa hadis berikut:
”Orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (Hadis penuturan Abu Hurairah, terdapat dalam Al-Adab al-Mufrad).
”Orang terbaik di antara kalian kalian adalah yang terbaik perlakuannya kepada istri (keluarga)-nya.” (HR at-Tirmidzi).
”Manusia terbaik adalah yang paling bertakwa kepada Tuhannya; yang paling sering bersilaturahmi; yang paling banyak memerintahkan kemakrufan dan melarang kemungkaran.” (HR al-Baihaqi).
”Manusia terbaik adalah yang paling faqih dalam agama.” (HR Ahmad).
”Manusia terbaik adalah yang berjihad fi sabilillah dengan mengendarai kudanya, atau untanya, atau dengan berjalan kaki hingga ia menemui kematian di dalamnya.” (HR Ahmad dan al-Hakim).
Selain beberapa hadis di atas, masih ada sejumlah hadis lain yang mengisyarakatkan tentang orang-orang terbaik. Sejatinya semua hadis di atas menjadi motivator kuat bagi setiap Muslim untuk menjadi manusia terbaik, bukan yang biasa-bisa saja. Itu pula yang dipraktikkan oleh para Sahabat dan generasi salafush-shalih dulu.
Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb. []
=======================================
📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah
➡ Yuk Kunjungi Website Pesantren : https://darunnahdhah.or.id/
Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.