Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).

SETELAH keimanan, di antara sikap penting bagi seorang Muslim adalah memiliki keyakinan yang benar dan kuat. Keyakinan—terhadap rezeki, qadha, keadilan Allah SWT, janji dan pertolongan-Nya, pengabulan doa-Nya, kematian, dll—merupakan buah dari keimanan. Terkait itu, Rasulullah saw. sering berdoa, “Ya Allah, berilah kami rasa takut kepada Engkau yang bisa menghalangi kami dari kemaksiatan kepada Engkau; berilah kami ketaatan kepada Engkau yang bisa mengantarkan kami ke dalam surga-Mu; dan berilah keyakinan yang bisa menjadikan kami menganggap enteng berbagai musibah dunia yang menimpa kami…” (HR at-Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Hakim dan ath-Thabrani).

Tentang pentingnya keyakinan, Rasul saw. pun bersabda, “Sesungguhnya tidaklah manusia di dunia ini diberi sesuatu yang lebih baik daripada keyakinan dan kesehatan.” (HR Ahmad).

Keyakinan yang benar dan kuat akan melahirkan ketenangan dan ketenteraman. Ibn Abi Khalid, dari Zubaid, menuturkan bahwa Abdullah berkata, “Sesungguhnya ketenangan dan ketenteraman ada dalam keyakinan dan keridhaan, sementara kegalauan dan kegelisahan ada dalam sikap ragu dan kemarahan.” (HR Ibn Abi ad-Dunya’).

Keyakinan yang benar dan kuat juga akan menjadi motivasi orang untuk sungguh-sungguh dalam beramal. Al-Hasan menuturkan bahwa seseorang pernah berkata kepada putranya, “Anakku, amal tidak mungkin bisa dilakukan  kecuali didasarkan pada keyakinan. Siapa saja yang keyakinannya lemah, dia tak akan mampu untuk beramal.” (HR Ibn Abi ad-Dunya’).

Karena itu Rasul saw. pernah bersabda, “Tidak ada yang paling aku takutkan menimpa umatku kecuali lemahnya keyakinan.” (HR Ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Awsath dan al-Baihaqi dan Syu’ab al-Iman).

Di antara tanda lemahnya keyakinan diungkap oleh Al-Hasan, sebagaimana dituturkan oleh Ziyad bin al-Mudhafir, “Hai anak Adam, di antara tanda lemahnya keyakinanmu adalah kamu lebih mempercayai apa yang ada pada dirimu ketimbang apa yang ada di sisi Allah.” (HR Ibn Abi ad-Dunya’).

Terakhir, Rasulullah saw. mengingatkan kita, “Karena keyakinan, surga berusaha untuk diraih; karena keyakinan, neraka berusaha untuk dijauhi; karena keyakinan, berbagai kewajiban akan ditunaikan; karena keyakinan pula, orang bisa bersabar di atas jalan kebenaran (HR Ibn Abi ad-Dunya’).

Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb. []

=======================================

📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah
➡ Yuk Kunjungi Website Pesantren : https://darunnahdhah.or.id/

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.