Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
UMAR bin al-Khaththab ra. adalah salah seorang di antara 10 orang Sahabat yang dijamin masuk surga bersama-sama Abu Bakar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqas, Said bin Zaid dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah radhiyalLaahu ‘anhum (HR Ahmad, Tirmidzi dan an-Nasai).
Namun begitu, beliau tetap sangat khawatir jika kelak tidak dimasukkan ke dalam surga-Nya hingga beliau berkata:
“لو نادى مُنادٍ من السماء أيها الناس إنكم داخلون الجنة كلكم أجمعون إلا رجلا واحداً لَخِفْتُ أن أكون هو.” (الحافظ أبي نعيم أحمد بن عبد الله الأصفهاني – حلية الأولياء و طبقات الأصفياء؛ ج ١/ ص ٥٣)
Andai kelak Malaikat dari langit (surga) memanggil, “Hai manusia, sesungguhnya kalian akan masuk surga semuanya, kecuali satu orang,” maka sungguh aku benar-benar takut bahwa akulah orangnya (yang dikecualikan masuk surga) (Al -Hafizh Abi Nu’aim Al-Asbahani, Hilyah al-Awliyaa’ wa Tabaqaat al-Asfiyaa’, 1/53).
Lalu bagaimana dengan kita yang tidak dijamin masuk surga? Adakah kekhawatiran kita melebihi kekhawatiran Umar bin al-Khaththab ra.?
AstaghfirulLaah al-‘Azhiim.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah, ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []
