Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
SEDEKAH merupakan salah satu amal shalih terbaik untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Bersedekah juga merupakan hal yang dapat melindungi seseorang dari azab-Nya pada Hari Kiamat kelak. Sungguh besar manfaat bersedekah jika dilakukan dengan dengan ikhas dan semata-mata berharap mendapatkan balasan dan ridah Allah SWT, bukan karena mengharapkan pujian manusia.
Supaya sedekah yang akan kita keluarkan tidak sia-sia dan mendapatkan berkah di mata Allah SWT, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak bersedekah, di antaranya adalah ikhlas. Dalam setiap melakukan amal, termasuk bersedekah, seorang Muslim selayaknya mengikhlaskan niat semata-mata karena Allah dan semata-mata mencari keridhaan-Nya dan kedekatan di sisi-Nya, baik sedekah wajib maupun sedekah sunnah (mustahab). Jika keikhlasan tidak ada, maka sedekah akan batal dan menggugurkan pahalanya. Karena itu janganlah kita bersedekah dengan tujuan riya’ dan sum’ah, apalagi untuk menyombongkan diri kepada orang lain. Jika itu dilakukan, bukannya pahala yang didapat, tentu siksaan dari Allah SWT pada Hari Kiamat dengan siksa yang sangat berat yang akan kita rasakan.
Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw., “Orang yang pertama kali dipanaskan dengan api neraka pada Hari Kiamat ada tiga golongan…” Kemudian beliau berkata, ”Dihadirkan orang yang bersedekah,” sampai dengan sabda beliau, “Allah berkata, ‘Engkau berdusta. Sungguh engkau bersedekah agar dikatakan dermawan.’ Begitulah (kenyataan) yang telah dikatakan…” (HR Muslim).
Alhasil, mari kita jauhkan sejauh-jauhnya sikap riya’, sum’ah dan sombong dalam beramal, khususnya dalam bersedekah.
Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb. []