Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
Syaikh Zainuddin al-Malibari rahimahulLaah berkata:
واعلم أن بني آدم طائفتان طائفة نظروا إلى شاهد خيال الدنيا وتمسكوا بتأميل العمر الطويل ولم يتفكروا في النفس الأخير، وطائفة عقلاء جعلوا النفس الأخير نصب أعينهم لينظروا ماذا يكون مصيرهم، وكيف يخرجون من الدنيا ويفارقونها وإيمانهم سالم
Ketahuilah, manusia itu ada dua kelompok. Pertama: Kelompok orang-orang yang begitu perhatian terhadap dunia yang penuh khayalan dan selalu berangan-angan umur mereka panjang. Mereka tidak pernah berpikir tentang akhir nafas (kematian) mereka. Kedua: Kelompok orang-orang berakal. Mereka senantiasa menjadikan akhir nafas (kematian) mereka ada di pelupuk mata mereka. Lalu mereka selalu memperhatikan apa yang bakal menjadi akhir nasib mereka dan bagaimana pula caranya mereka bisa keluar dan berpisah dari dunia ini (mati) dalam keadaan iman mereka selamat.
(Al-Malibari, Al-Isti’daad li al-Mawt wa Su’aal al-Qubr, 1/1).
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaahi ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []