Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
ADA orang yang wafat, tetapi pahalanya tetap mengalir (pahala jariyah) kepada dirinya sampai Hari Kiamat. Di antara mereka adalah orang-orang yang gemar berwakaf, menyebarluaskan ilmu, menulis kitab, dll.
Sebaliknya, banyak orang yang mati, tetapi dosa-dosanya tetap mengalir (dosa jariyah) kepada dirinya sampai Hari Kiamat. Di antara mereka adalah orang-orang yang menzalimi orang lain tanpa sempat bertobat dan minta maaf, orang-orang yang membangun tempat-tempat maksiat, para pelaku bid’ah dan kemungkaran yang kemudian diikuti oleh banyak orang, dll.
Berkaitan dengan itu Imam Asy-Syathibi rahimahulLaah berkata:
طُوبَى لِمَنْ مَاتَ وَمَاتَتْ مَعَه ذُنُوبه ،وَالْوَيْل الطَّوِيل لِمَن يَمُوت وَتَبْقَى ذُنُوبه (الشاطبي، الْمُوَافَقَات،٢٢٩/١).
“Beruntunglah orang yang mati dan mati (berhenti) pula dosa-dosanya. Sebaliknya, penderitaan yang panjang bagi orang yang mati, sementara dosa-dosanya tetap mengalir (dosa jariyah).” (Asy-Syathibi, Al-Muwaafaqaat, 1/229).
Alhasil, yuk kita perbanyak amal-amal yang mendatangkan pahala jariyah, dan mari jauhkan diri kita dari perbuatan-perbuatan yang menghasilkan dosa jariyah.
Wa ma tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []