Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).

BARU-BARU ini viral di media sosial seorang ayah yang sudah lanjut usia dibuang oleh anak-anaknya ke tempat sampah. Setelah ketahuan warga, pada akhirnya mereka sepakat menyerahkan ayahnya ke panti jompo. 

 

Ini mungkin bukan kasus pertama. Banyak terjadi kasus serupa. Intinya, tak sedikit orang yang merasa terbebani oleh kehadiran orangtua di rumah. Apalagi jika harus mengurus orangtua yang sudah lanjut usia. 

 

Padahal jelas, birrrul walidayn (berbakti kepada kedua orangtua) itu wajib bagi setiap anak (Lihat: QS Luqman [31]: 15).  

 

Apalagi Rasulullah saw. pernah bersabda:

 

رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ

 “Ridha Allah ada pada ridha kedua orangtua. Murka Allah ada pada murka kedua orangtua” (HR at-Tirmidzi).

 

Karena itu jangankan mengurus kedua orangtua. Bahkan sekadar memandang wajah kedua orangtua saja–tentu atas dasar  cinta dan kasih sayang kepada mereka–berbuah pahala. Demikian kata Imam al-Hasan rahimahulLaah :

 

أن نظرك في وجه والديك أو والدتك عبادة

“Sungguh sekadar memandang wajah ayahmu atau ibumu itu termasuk ibadah (berpahala).”

(Ahmad bin Hanbal, Az-Zuhd, hlm. 213).

 

Selain itu Rasulullah saw. bersabda, “Siapa pun yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, hendaknya dia berbakti kepada kedua orangtuanya dan menyambung silaturahmi.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).

 

Terhadap kedua orangtua yang sudah wafat pun kita masih bisa melakukan birrrul walidayn. Di antaranya dengan sering mendoakan kebaikan untuk mereka. Bisa juga dengan banyak beramal shalih–semisal bersedekah atau berwakaf–atas nama mereka. Yang lebih penting dari semua itu adalah kita berusaha menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Semoga dengan itu kita bisa membawa kedua orangtua kita ke dalam surga-Nya kelak di akhirat. Aamiin.

 

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []