Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar

(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)

MATI itu niscaya. Setiap manusia, apalagi seorang Muslim, tentu amat menyadari hal ini. Allah SWT telah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Setiap yang berjiwa pasti bakal merasakan kematian. Sesungguhnya pada Hari Kiamat sajalah pahala kalian disempurnakan. Siapa saja yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (QS Ali Imran [3]: 185).

Selain sebuah keniscayaan, kematian juga sebuah kepastian. Dalam arti, tak bisa dimajukan ataupun dimundurkan. Allah SWT berfirman:

ِفَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Jika ajal mereka telah datang maka mereka tidak akan bisa menundanya dan tidak pula bisa memajukannya sesaat pun (QS an-Nahl [16]: 61).

Kematian juga merupakan salah satu rahasia Allah SWT. Tak seorang manusia pun tahu kapan kematian akan datang menjemput dirinya.

Karena itu sudah selayaknya setiap Muslim tidak lalai dalam mempersiapkan diri menghadapi kematian. Sekaligus menghadapi kehidupan pasca kematian. Sebabnya, jika tidak demikian, penyesalan di akhir tak akan bisa dihindarkan.

Kematian tentu merupakan akhir dari kehidupan manusia di dunia. Dengan demikian, dunia hanyalah tempat sementara bagi manusia sebelum ia berpindah ke kehidupan yang lain, yakni kehidupan di alam akhirat.

Mengapa kita sering merasa memiliki banyak waktu dan sering merasa kehidupan di dunia ini lama? Tidak lain karena kita jarang mengingat mati. Padahal banyak mengingat mati amatlah penting agar kita tidak terlalu panjang angan-angan.

Dalam hal ini Baginda Rasulullah saw. pun pernah bersabda:
َ

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَائِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

Perbanyaklah mengingat penghancur nikmat (yakni kematian, pen.) (HR at-Tirmidzi).

Karena itu mari kita banyak mengingat kematian agar dengan itu kita banyak melakukan amal kebajikan dan menjauhi kemaksiatan.

Wa maa tawfiiqii illia bilLaah.

=======================================

Yuk Gabung Channel ⤵
Whatsapp : https://s.id/ariefbiskandar
Telegram : https://t.me/ariefbiskandar

➡ Website Resmi:https://ariefbiskandar.com/

Yuk Beramal Jariyah ⤵:
https://darunnahdhah.or.id/donasi/

Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.