Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)
DUNIA memang memesona. Dunia banyak membuat manusia terlena, terpedaya, bahkan lupa bahwa hidupnya di dunia hanya sementara. Itu pun dalam waktu yang sebentar saja.
Karena pesona dan tipudaya dunia, banyak manusia kehilangan imannya, bahkan akalnya. Akibatnya, dalam mengejar dunia mereka tak peduli lagi halal-haram, baik-buruk, atau benar-salah. Yang penting dunia (harta, jabatan, kekuasaan dll) ada dalam genggaman tangannya.
Tidak aneh jika banyak orang tak segan untuk korupsi, suap-menyuap, mencuri, menipu kesana-kemari hingga melacurkan diri. Semua demi meraih dunia yang fana dan tak seberapa.
Karena itu penting untuk merenungkan kata-kata Ibnu Samak rahimahulLaah berikut ini:
هب أن الدنيا في يديك، ومثلُها ضُم إليك، والمشرق والمغرب يجيء إليك، فإذا جاءك الموت، فماذا في يديك؟! – سير أعلام النبلاء ( ٣٣٠/٨) –
Anggaplah dunia ini ada dalam genggaman tanganmu. Lalu dunia lain yang serupa juga ditambahkan untukmu. Seluruh bagian dunia di barat dan timur juga didatangkan kepadamu. Lalu, jika kematian menjumpai dirimu, apa yang nanti tetap ada di tanganmu? (Adz-Dzahabi, Siyar A’laam an-Nubalaa, 8/330)
Tentu, saat kita mati, tak ada sedikit pun bagian dari dunia ini yang ada di tangan kita. Semua hilang. Semua lenyap. Harta, jabatan, kekuasaan dll yang selama hidup kita perjuangkan mati-matian, semuanya kita tinggalkan.
Yang ada dan membersamai kita tinggal amal-amal shalih kita.
Alhasil, janganlah kita menjadikan dunia yang ada di tangan kita (harta, jabatan, kekuasaan,dll) sebagai tujuan hidup kita yang sebenarnya. Namun, jadikan semua itu hanya sebagai sarana untuk meraih surga-Nya yang abadi di akhirat nanti.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []