Oleh: Al-Faqir Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor).
SELAIN penting untuk selalu meyakini adanya surga agar selalu terdorong untuk melakukan amal-amal kebajikan, setiap Muslim sejatinya harus selalu meneguhkan keyakinan dalam dirinya tentang adanya neraka. Keyakinan ini penting sebagai salah satu cara agar kita senantiasa hati-hati dan waspada dari segala bentuk perbuatan dosa. Sayang, keyakinan semacam ini sering hanya sebatas ada dalam hati dan ucapan di lisan. Pada praktiknya, tak sedikit Muslim yang justru dalam kesehariannya banyak melakukan amalan-amalan ahli neraka; seolah-olah mereka tak takut terhadap dahsyatnya azab neraka. Buktinya: Korupsi makin menjadi-jadi. Suap-menyuap makin banyak terungkap. Perselingkuhan dan perzinaan makin transparan. Penyalahgunaan narkoba makin terbuka. Perkosaan makin gila. Pamer aurat makin dianggap biasa. Kejahatan makin merajalela. Sebaliknya, penegakkan hukum malah makin amburadul, dan keadilan makin jauh panggang dari api.
Semua itu boleh jadi karena orang saat ini sepertinya sudah tidak merasa takut lagi terhadap ancaman azab neraka. Padahal Allah SWT telah berfirman di antaranya:
Takutlah kalian terhadap neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan bebatuan (TQS al-Baqarah [2]: 24).
Katakanlah, “Api Neraka Jahanam itu amatlah panas jika saja mereka tahu.” (TQS at-Taubah [9]: 81).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami mengganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan (kerasnya) azab (QS an-Nisa’ [4]: 56).
Selain sejumlah ayat di atas dan ayat-ayat lainnya, ancaman neraka juga disebutkan dalam banyak hadis Nabi saw. Di antaranya adalah sabda Nabi saw. yang menyatakan, “Sesungguhnya siksaan paling ringan yang dirasakan ahli neraka pada Hari Kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya.” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Nu’man bin Basyir).
Azab neraka tersebut disediakan bagi orang yang mendustakan petunjuk Allah SWT dan berpaling dari-Nya serta yang gemar berbuat dosa dan maksiat kepada-Nya. Ironisnya, bukannya takut azab neraka, sebagian dari para pendosa dan pelaku maksiat itu malah ada yang melakukan semua itu dengan perasaan bangga, tanpa ada rasa bersalah atau merasakan penyesalan sedikitpun.
Yang pasti, penyesalan akan mereka rasakan di akhirat nanti, yakni saat Allah SWT Allah SWT menimpakan azab yang keras kepada para pendosa.
Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb. []
=======================================
📲 Yuk Beramal Jariyah : berbagi.link/amaljariyah
➡ Yuk Gabung Di Channel Telegram : https://t.me/pesantrendarunnahdhah
➡ Yuk Kunjungi Website Pesantren : https://darunnahdhah.or.id/
Raihlah Pahala Jariyah dengan menyebarkan konten Dakwah ini sebagai bentuk partisipasi & dukungan anda untuk Dakwah Islam.